Getuk Lindri merupakan jajanan tradisional Indonesia yang bahan utamanya adalah singkong, gula pasir, dan kelapa. Tentunya Jajanan ini tidak asing lagi bagi semua masyarakat Indonesia.
GABA ( Generasi Anak Muda Babbalan) yang merupakan Karang Taruna Desa Babbalan. Dalam unit usahanya hadir dengan getuk lindri sebagai bentuk kecintaan jajanan tradisional dan ekonomi kreatif.
Cara pembuatan getuk lindri. Siapkan singkong, air, gula, kelapa. Kukus singkong yang sudah dikupas dan dicuci dengan dengan air sampai matang, setelah singkong matang campurkan singkong yang telah di letakkan pada tempat campuran lalu beri gula secukupnya. Bisa pakai pewarna untuk mempercantik warna getuk lindri. Kemudian proses pembuatannya menggunakan mesin pengahlus daging. Masukkan singkong telah telah dicampurkan dengan bahan lainnya ke mesin penghalus daging. Kemudian giling singkong. Dan kelapa di parut untuk menjadi penambah. Getuk lindri siap di sajikan dengan parutan kelapa sebagai pelengkap
Baca Juga : Pemerintah Desa Babbalan, Bhabinkamtibmas, dan Polsek Kecamatan Batuan Menggelar Jum’at Curhat
Getuk lindri yang diproduksi oleh GABA ini berbeda dengan getuk lindri pada umumnya. Dimana dalam produksinya terdapat varian rasa yang menggunakan buah-buahan alami. Tidak seperti getuk lain yang menggunakan perasa dan pewarna instan. Sehingga para konsumen tidak perlu khawatir akan bahaya penyakit yang terdapat pada pewarna buatan. Dalam varian rasa getuk lindri GABA terdapat 3 (tiga) rasa. Ada rasa Buah naga, nanas, dan pandan. Dengan penggunaan buah-buahan asli akan memberikan vitamin atau kesehatan kepada para konsumen getuk ini. Selain itu, Getuk yang diproduksi oleh GABA ini mempunyai keunggulan ketahanan waktu yang berbeda dari pada getuk lindri pada umunya tanpa menggunakan bahan kimia.
Untuk menambah penasaran para konsumen getuk lindri yang di produksi karang taruna GABA ini diberikan label dengan nama “Ketto’ Magic”. Alasan nama ini untuk membuat konsumen tertarik dan merupakan salah satu harapan karang taruna GABA magic yang dalam bahasa Indonesia artinya Sulap. Proses penjualan yang setiap harinya lancar dan berjalan.
Umkm yang dimiliki GABA salah satu bentuk kreasi dan ekonomi kreatif. Karena sulit bagi pemuda di era globalisasi ini masih mempertahankan jajanan-jajanan tradisional. Melestarikan jajanan yang sudah mau lenyap dan sulit dicari merupakan salah satu bentuk mempertahankan kearifan lokal yang telah menyusut di era globalisasi. Proses penjualannya pun merupakan bentuk persaingan usaha yang positif. Karena sulit untuk pemuda saat ini mempunyai mental dan daya saing usaha.
Setiap harinya penjualan dikemas dengan mika. Permikanya seharga Rp. 5000 ( lima ribu rupiah) isi 5 (lima) potong getuk. Namun pemesanan juga sesuai keinginan para konsumen. Selain menjual secara online juga dijual langsung pada titik tertentu. Perumahan-perumahan yg terletak di daerah kota Sumenep. Penjualannya pun unik dengan menggunakan keranjang seperti biasa orang menjual gorengan di pagi hari. Tetapi, dengan para pemuda desa Babbalan keliling tentunya membutuhkan mental yang kuat. Awalnya mungkin malu. Namun saat ini semua anggota tidak memiliki rasa tersebut. Karena niat belajar berbisnis dimulai dengan mental yang kuat.
Mantap sangat bermanfaat terhadap pemuda desa babbalan
Mantap sangat bermanfaat terhadap pemuda desa babbalan super mantap